"Pada hari Selasa-Rabu saya sudah mengutus Menteri
Luar Negeri untuk bertemu dengan Menlu dari Malaysia, dari Thailand, untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan seperti apa dalam mencarikan jalan keluar bagi
seluruh pengungsi," ujar Jokowi di Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).
Dari pertemuan ketiga menteri tersebut, sambung Jokowi, tercapai kesepakatan
bahwa pemerintah ketiga negara akan membantu para imigran Rohingya yang
mengungsi di negaranya. Bahkan, Pemerintah Myanmar, yang sebelumnya kurang
terlibat, sudah membuat kebijakan untuk menghambat pengungsi Rohingya yang
ingin keluar dari negaranya.
Namun, kesepakatan tersebut juga menghasilkan
catatan-catatan penting, salah satunya meminta PBB untuk turut membantu upaya
pemberian bantuan kemanusiaan ini. "Catatan-catatan yang kita inginkan,
dari UN (PBB) juga membantu, kemudian resettlement juga dipastikan tidak lebih
dari satu tahun. Dan kita akan menyiapkan penampungannya," kata Jokowi.
pemberian bantuan kepada para pengungsi dan pembayaran finansial. "Ini
tadi kan sudah saya sampaikan, biaya-biaya akan ditanggung oleh UN dan beberapa
negara yang belum, masih dalam pembicaraan, belum bisa saya sebut. Kalau itu
sudah kira-kira final, baru kita mempersiapkan," ujar dia.
Sejak pekan lalu, tercatat setidaknya 1.700 imigran Rohingya dan Bangladesh
yang terdampar di beberapa kabupaten di Aceh.